Seorang presiden yang baik adalah presiden yang bisa membawa perubahan bagi rakyatnya. Seorang presiden yang dipilih oleh rakyat secara langsung adalah seorang yang benar-benar bisa memberikan yang terbaik bagi rakyatnya. Seorang presiden diwajibkan untuk bisa mengambil keputusan yang tepat juga bisa memberikan kesejahteraan bagi semua rakyatnya.
Bukan seorang presiden yang selalu mementingkan kepentingan pribadi daripada rakyatnya. Alih-alih mendapatkan kepercayaan dan dukungan dari rakyat, presiden yang tak bisa bekerja sama dengan rakyatnya malah dibenci dan di caci oleh rakyat sendiri. Seperti para presiden negara dibawah ini, dimana dikenal sebagai seorang presiden yang sangat kejam dan dibenci rakyat dan dunia.
Baca Juga : Presiden Yang di Bunuh Lawan Politiknya
Berikut adalah 8 Penguasa (Diktator) paling kejam dan dibenci di dunia :
Idi Amin Presiden Uganda

Presiden pertama yang masuk dalam kategori presiden kejam dan dibenci rakyat adalah Idi Amin. Ia adalah sosok yang berkuasa di Uganda pada tahun 1971 sampai 1979. Selama masa kepemimpinannya ia sangat dikenal sebagai sosok presiden yang sangat dibenci di dunia.
Sebelum diangkat menjadi presiden, Idi Amin sempat menjadi koki di angkatan darat Inggris pada 1946. Setelah Uganda merdeka, perubahan besar pun terjadi, karier militer yang ia tempuh pun melesat dengan cepat hingga bisa mencapai pangkat mayor jenderal.
Dia berkuasa di Uganda pada 1971 setelah melakukan kudeta yang
menggulingkan Presiden Milton Obote. Selama masa kekuasaannya, banyak
pelanggaran HAM dilakukan Amin. Menurut dunia internasional,
100.000-500.000 orang tewas sepanjang masa kekuasaan Amin.
Perilakunya sangat tidak masuk akal, mulai dari memerintahkan tahanan
berkelahi menggunakan palu sampai mati, hingga menobatkan diri sebagai
Raja Skotlandia. Niat Idi Amin untuk menganeksasi provinsi Kagera,
Tanzania, pada 1978 memicu perang Uganda-Tanzania yang sekaligus
mengakhiri delapan tahun kekuasaannya. Amin kemudian mengasingkan diri
ke Libya dan Arab Saudi hingga meninggal dunia pada 16 Agustus 2003.
Kaisar Jean Bedel Bokassa (Republik Afrika Tengah)
Bokassa berkuasa pada 1966 hingga 1979. Pada 11 tahun pertama kekuasaannya, Bokassa adalah Presiden Republik Afrika Tengah. Namun, pada 1977, dia mendaulat dirinya sendiri sebagai kaisar.
Upacara pelantikannya sebagai kaisar menguras kas negara, terutama
dengan pembuatan mahkota bertatahkan berlian bernilai 5 juta dollar AS
menjadikan dirinya sebagai salah satu presiden yang dibenci oleh rakyatnya.
Setelah digulingkan lewat kudeta pada 1979, Bokassa dituding melakukan
berbagai kejahatan, antara lain mengeksekusi anak-anak yang tak
mengenakan seragam yang diproduksi perusahaan milik istrinya.
Bokassa juga dituduh melakukan praktik kanibalisme, meski tuduhan ini
dicabut karena tak cukup bukti, meski salah seorang pengawalnya mengaku
pernah memasak daging manusia yang kemudian disajikan kepada sejumlah
tamu.
Awalnya, pengadilan menjatuhkan Bokassa hukuman mati. Namun, hukumannya
kemudian diubah menjadi penjara selama 20 tahun yang hanya dijalaninya
selama tujuh tahun. Setelah bebas pada 1993, dia tetap tinggal di ibu
kota negeri itu, Bangui, hingga meninggal dunia pada 1996.
Jenderal Alfredo Stroessner Matiauda (Paraguay)

Putra seorang imigran Bavaria ini berkuasa di Paraguay selama 35 tahun,
yaitu pada 1954-1989. Saat berkuasa, dia menerapkan hukum militer yang
terus diperbarui setiap 90 hari, selama 32 tahun. Dia memenangkan tujuh
pemilu dengan jumlah suara yang sangat besar.
Stroessner dikenal kejam terhadap lawan-lawan politiknya. Kaki tangan
Stroessner kerap merendam para lawan politik dalam kubangan kotoran
manusia saat menginterogasi mereka.
Beberapa tahanan politik dilemparkan dari pesawat udara, bahkan tersiar
kabar bahwa Stroessner mendengarkan lewat telepon saat anak buahnya
memutilasi seorang pemimpin partai komunis dengan menggunakan gergaji
mesin.
Kudeta yang dipimpin Jenderal Andres Rodriguez membuat Stroessner harus
kehilangan kekuasaannya dan mengasingkan diri ke Brasil selama 17 tahun.
Dia meninggal dunia di kota Brasilia pada 16 Agustus 2006 akibat
komplikasi setelah menjalani pembedahan hernia.
Sersan Doe (Liberia)

Sersan Samuel Doe langsung menjadi terkenal setelah memimpin kudeta yang
mengantarnya ke tampuk kekuasaan pada 1980 dalam usia 29 tahun. Saat
itu, dia menangkap semua anggota kabinet pemerintahan, menelanjangi
mereka, mengaraknya di jalanan kota Monrovia, menggiring mereka ke
pantai sebelum dieksekusi.
Kekuasaan Doe berlangsung selama 10 tahun, sebelum kudeta lain
menggulingkan dan menangkapnya. Prince Johnson, salah satu pemimpin
kudeta, menyaksikan langsung pembunuhan Doe.
Johnson terekam kamera tengah menikmati minuman Budweiser saat telinga
Doe dipotong. Prince Johnson saat ini adalah seorang senator di Senat
Liberia.
Saparmurat Niyazov (Turkmenistan)

Sebelum berkuasa, Niyazov adalah seorang politisi sederhana yang
mengetuai lembaga tertinggi Republik Soviet Sosialis Turkmenistan. Saat
negeri Asia Tengah itu merdeka pada 1991, Niyazov kemudian berkuasa, dan
mengubah namanya menjadi Turkmenbashi yang berarti "Pemimpin Seluruh
Bangsa Turkmen".
Dia kemudian menciptakan sebuah pengultusan terhadap dirinya. Namanya
digunakan untuk beberapa kota, sekolah, bahkan digunakan untuk nama
meteor. Bulan September diganti menjadi Ruhnama, buku otobiografinya.
Buku ini bahkan menjadi pelajaran wajib di sekolah, menggantikan
aljabar.
Niyazov juga mendirikan patung emas dirinya yang berputar mengikuti arah
matahari. Setelah dia meninggal dunia pada 2006, kepemimpinannya
diteruskan oleh Gurbanguly Berdimuhamedov, yang adalah bekas dokter
giginya.
Kolonel Moammar Khadafy (Libya)

Tak perlu banyak cerita untuk mengomentari pria ini semua orang tahu dan
benci dengan sosok penguasa yang satu ini. Selama berpuluh tahun,
Khadafy menjadi momok negara-negara Barat. Dia mempersenjatai IRA,
menjatuhkan pesawat, salah satunya adalah PanAm 103 di Lockerbie,
Skotlandia.
Dia mendukung nasionalisme Arab dan sosialisme, meski sebenarnya dia
tengah "mempromosikan" ajarannya sendiri. Buku hijau karya Khadafy
sebenarnya mirip buku merah Mao, mengatur berbagai macam hal, mulai dari
ketidakadilan dunia hingga siklus menstruasi perempuan.
Khadafy berkuasa setelah menggulingkan Raja Idris lewat kudeta pada
1969. Dia berkuasa di Libya hingga gerakan rakyat menggulingkannya dari
kekuasaan. Khadafy tewas pada 20 Oktober 2011 dalam petempuran Sirte.
Khadafy tertangkap di persembunyiannya di sebelah barat kota Sirte, dan langsung dieksekusi tak lama setelah tertangkap.
Saddam Hussein (Irak)

Saddam Hussein al-Tikriti yang berkuasa di Irak pada 1979-2003 mungkin
adalah salah seorang diktator yang paling dikenal di dunia. Saddam
adalah Ketua Partai Sosialis Arab Ba'ath yang memainkan peranan penting
dalam kudeta pada 1968 yang mengantarkan partai itu ke puncak kekuasaan.
Secara resmi, Saddam menjadi Presiden Irak pada 1979. Selama berkuasa,
dia menekan sejumlah kelompok, khususnya Syiah dan Kurdi. Kedua kelompok
ini berniat menggulingkan pemerintah dan ingin mendirikan negara
terpisah. Dalam masa pemerintahannya, Saddam membawa negerinya berperang
melawan Iran, menginvasi Kuwait hingga berperang melawan AS dan
sekutunya.
Pada 2003, AS menginvasi Irak untuk menggulingkan Saddam yang dituduh
memiliki senjata pemusnah massal dan memiliki kaitan dengan Al Qaeda.
Saddam tertangkap pada 13 Desember 2003. Setelah diadili dan dianggap
terbukti mendalangi pembunuhan 148 warga Syiah pada 1982, Saddam
dijatuhi hukuman gantung, dan eksekusi dilaksanakan pada 30 Desember
2006.
Kim Jong Il (Korea Utara)

Terakhir sosok penguasa yang paling dibenci dan kejam di dunia dan masih berlanjut sampai sekarang adalah pemimpin Korea Utara Kim Jong II. Ayah Kim Jong Un ini berkuasa pada 1994-2011 dan merupakan generasi kedua keluarga Kim yang mengendalikan Korea Utara.
Selama Kim Jong Il berkuasa, berbagai mitos diciptakan untuknya.
Misalnya, dia bisa mengatur cuaca, sudah menulis 1.500 buku, dan
mencetak 11 hole-in-one saat kali pertama bermain golf.
Menurut propaganda pemerintah, Kim Jong Il lahir di Gunung Paektu di
wilayah utara negeri itu, dan ditandai kemunculan pelangi ganda di
langit. Namun, sejarawan mencatat, Kim Jong Il lahir di sebuah kamp
pengungsi di Siberia dalam masa Perang Dunia II.
Dia juga diketahui pernah menculik seorang sutradara favoritnya asal
Korea Selatan untuk membuat film khusus untuknya. Kim Jong Il juga
selalu bepergian menggunakan kereta api karena takut terbang. Dia
dikabarkan sangat gemar menyantap lobster dan minum konyak mahal,
sementara lebih dari satu juta rakyatnya menderita kelaparan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar